Judul and Link Artikel : Melatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ?
Melatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ?
Disuruh Nglatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ? - Menjadi seorang guru memang dituntut untuk memiliki banyak keahlian. Terutama menjadi guru SD/MI. Guru tidak hanya mengajarkan mata pelajaran seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya. Tetapi juga harus bisa melatih ekstra kurikuler seperti murotal, pidato, membaca puisi, melukis lukisan maupun kaligrafi dan masih banyak lagi. Karena banyak sekali perlombaan yang diadakan sebuah instansi untuk usia SD/MI. Sebuah sekolah yang ingin maju, tentu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Ada banyak sekali alasannya, yaitu :
Dengan mengikuti perlombaan tersebut, sebuah sekolah bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat.
Sebagai ajang untuk memunculkan bibit-bibit unggulan di sekolah. Sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Ketika mengalami kekalahan/tidak mendapat juara, dapat dijadikan pelajaran untuk lebih baik lagi pada perlombaan yang selanjutnya.
Disuruh Nglatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ? |
Jika mendapat kejuaraan, maka akan menambah koleksi piala kejuaraan serta mengharumkan nama sekolah tersebut. Sehingga dapat menarik perhatian wali murid untuk memasukkan putra – putrinya ke sekolah tersebut.
Dan tentu saja hal ini dapat mengukur kreatifitas guru – guru yang ada di sekolah tersebut.
Sehubungan dengan alasan yang terakhir, tentu tidak semua guru bisa melatih berbagai macam ekstrakurikuler. Bahkan ada yang lebih parah lagi, yaitu misalkan dalam satu sekolah tidak ada guru yang bisa murotal dalam membaca Al-Qur’an. Jika terjadi hal demikian, maka bagaimana bisa untuk melatih siswanya untuk mengikuti lomba murotal Al-Qur’an?
Bagi guru yang kurang kreatif pasti langsung mengambil keputusan untuk tidak usah mengirimkan perwakilan siswanya untuk mengikuti lomba murotal Al-Qur’an. Lalu bagaimana sekolah tersebut akan maju. Tentu Anda bukan guru yang seperti itu bukan ?
Sekolah yang tetap menginginkan siswanya mengikuti lomba tersebut walaupun tidak ada guru yang menguasai materinya dapat mengundang guru profesional/ orang yang ahli di bidangnya. Tentu hal itu membutuhkan dana yang tidak sedikit bukan?
Nah berikut ini akan dijelaskan beberapa tips untuk mengatasi masalah – masalah tersebut, mari disimak!
A. LOMBA ADZAN
Zaman sekarang mungkin keinginan seorang laki – laki untuk menjadi guru semakin menipis. Belum lagi tidak semua laki – laki dapat mengumandangkan lafadz adzan dengan baik. Lalu bagaimana jika ada lomba Adzan? Apakah siswanya bisa?
Siswa disuatu sekolah tidak hanya satu atau dua anak laki – laki saja. Anda harus yakin bahwa salah satu atau dua siswa laki – laki di sekolah Anda pasti ada yang memiliki suara yang bagus. Seleksilah! Misalnya ketika jadwal pelajaran Fiqih anda menyuruh siswa dalan satu kelas itu maju untuk melafalkan Adzan secara bergantian. Maka Anda pasti akan mendapatkan satu siswa yang terbaik.
Jika Anda bukanlah muadzin yang bagus, maka carilah video atau mp3 adzan di internet. Lalu dengarkan kepada siswa Anda. Biarkan dia berlatih dengan video tersebut. Tetapi Anda harus selalu mendampinginya. Karena dukungan dari Anda adalah semangat untuk siiswa Anda.
B. LOMBA MUROTTAL AL-QUR’AN
Membaca Al-Qur’an dengan murottal tidaklah mudah. Tidak semua guru dapat melakukannya, mungkin Anda salah satunya. Tetapi jangan khawatir tidak dapat melatih siswanya. Pertama-tama Anda harus mencari siswa yang sudah lancar serta tepat makhroj dan tajwidnya dalam membaca Al-Qur’an, karena untuk usia SD/MI mencari siswa yang sudah lancar serta tepat makhroj dan tajwidnya dalam membaca Al-Qur’an sangat sedikit. Anda bisa menanyakan siapa saja yang mengajinya sudah sampai Al-Qur’an. Lalu teslah satu persatu siswa tersebut. Ambilah beberapa siswa yang paling baik membaca Al-Qur’annya dan yang bagus juga suaranya. Jika Anda bukanlah pembaca Al-Qur’an yang bagus, maka carilah video atau mp3 murottal di internet. Lalu dengarkan kepada siswa Anda. Biarkan dia berlatih dengan video tersebut. Tentu Anda harus selalu mendampinginya.
Disuruh Nglatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ? |
C. LOMBA PIDATO
Anda bukan Dai yang professional? Tidak jadi masalah jika Anda diperintah melatih anak untuk ikut lomba pildacil. Anda bisa mencari materi pidatonya di Internet, tinggal ditambahkan satu atau dua hadits Nabi Muhammad yang berkaitan dengan tema pidato, dan beri dalil Al-Qur’an yang sesuai juga. Kemudian sedikit dijelaskan keterkaitan hadits dan Al-Qur’an tersebut dengan tema pidato. Jika ingin lebih berbobot lagi selipkan bahasa asing seperti bahasa Inggris, atau bahasa lainnya. Agar lebih menarik sebelum atau sebelum berpidato diberi pantun, misalnya :
Ada topi di atas sambal layah
Saya upi dari MI Islamiyah
Topinya difoto yang punya bergaya
Upi mau pidato, tolong diperhatikan ya.
Jalan-jalan ke Jadi Baru
Tidak Lupa Membeli roti
Kalau ada salah dan keliru
Mohon maaf dari lubuk hati
Setelah teks selesai, Anda tinggal menyerahkan ke siswa untuk dihafalkan. Jangan lupa beri dia contoh gaya, intonasi, dan ekspresi ketika berpidato. Jika Anda tidak bias Anda bias download video pildacil di Internet, kemudian siswa Anda disuruh mencontohnya.
Nah, mudah kan. jadi Anda jangan galau lagi kalau diperintah oleh kepala Sekolah untuk melatih Siswanya,. Walaupun Anda tidak ahli, tetapi Anda bisa mencoba trik di atas.
Demikianlah artikel tentang Melatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ? kali ini.
Artikel Melatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ? ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengunjung, informasi didalamnya semoga bisa berguna bagi kita semua. Anda juga dapat membaca artikel kami yang lain, yang tentunya juga tidak kalah menariknya dibandingkan artikel yang anda baca ini. Silahkan lihat daftar bacaan kami. Terima kasih telah mengunjungi Blog sederhana ini, semoga anda kembali!!
Anda sekarang membaca artikel tentang Melatih Tapi Tak ahli, Siapa Takut ? dengan link https://blog-indonesiapintar.blogspot.com/2016/11/melatih-tapi-tak-ahli-siapa-takut.html
0 comments:
Post a Comment